Kisah Penebang Kayu
![]() |
Kisah Penebang Kayu |
Sebuah cerita tentang seorang penebang
kayu yang menebang kayu dengan kapaknya. Setiap hari dia menebang kayu untuk
dijual. Setiap pagi dia pergi ke hutan dan pulang menjelang matahari terbenam.
Sesampai di rumah dia istirahat untuk menunggu hari esok, saat matahari terbit
untuk kembali pergi ke hutan menebang kayu.
Hal tersebut dia lakukan terus menerus
tanpa henti. Namun lama kelamaan hasil tebangannya mulai menurun. Lambat tetapi
pasti, kayu yang dia bawa pulang berkurang terus dari hari ke hari. Melihat
hasil yang berkurang terus menerus, dia memutuskan untuk menambah jam kerjanya.
Dia pergi lebih pagi dan pulang lebih sore.
Awalnya, dengan penambahan jam kerja
tersebut, hasil tebangannya sedikit bertambah. Namun setelah beberapa lama
berkurang kembali seperti semula, seakan penambahan waktu tidak ada gunanya.
Bahkan suatu waktu hasil tebangan yang dilakukan secara lembur hasilnya lebih
sedikit dibanding penebangan yang dia lakukan pada saat awal karir dia sebagai
penebang kayu.
Sampai suatu saat dia bertemu dengan
seorang penebang kayu lainnya. Penebang kayu yang baru dikenalnya itu
menggunakan jenis kapak yang sama dan waktu yang digunakan untuk menebang juga
sama. Tetapi hasil yang diperoleh penebang tersebut tidak pernah menurun. Ini
membuat dia merasa keheranan, mengapa hasil produksinya menurun sementara
temannya tidak?
Akhirnya
dia menanyakan rahasia kepada teman barunya itu, bagaimana agar hasil
tebangannya tidak menurun. Temannya menjawab, bahwa rahasianya sangat
sederhana, dia rajin mengasah kapaknya agar selalu tajam. Namun penebang itu
menjawab bahwa dia tidak punya waktu untuk mengasah kapaknya, dia sibuk untuk
mengejar jumlah produksi agar bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Temannya yang bijak berkata, "Kamu
memang menghabiskan beberapa waktu untuk mengasah kapakmu. Tetapi waktu yang
kamu gunakan untuk mengasak kapak akan terganti, sebab kamu akan menebang kayu
lebih cepat."
Kita pun sama, kita memiliki
"kapak" meski dalam bentuk lain yang harus selalu kita asah agar
tetap produktif. Energi kita, jika digunakan akan berkurang, maka kita harus
mengisinya kembali. Termasuk juga dengan iman, sering kali turun, maka kita
harus menaikan iman kita kembali. Apakah kita merasa tidak punya waktu?
Share Jika Bermanfaat :-) Thank You
Kisah Penebang Kayu
Reviewed by Unknown
on
20:07
Rating:

No comments: